Mitigasi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Terkait Penurunan Debit Air Kali Surabaya di Musim Kemarau

Mitigasi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Terkait Penurunan Debit Air Kali Surabaya di Musim Kemarau

Selasa, 18 Juni 2024
Share:
Mitigasi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Terkait Penurunan Debit Air Kali Surabaya di Musim Kemarau

PRESS RELEASE:

Mitigasi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Terkait Penurunan Debit Air Kali Surabaya di Musim Kemarau

 

SURABAYA – Memasuki musim kemarau, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya melakukan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi dan mengatasi dampak penurunan debit air Kali Surabaya. Salah satunya adalah melakukan koordinasi dengan Perum Jasa Tirta I (PJT I) selaku pihak pengelola Kali Surabaya yang menjadi sumber utama air baku PDAM Surya Sembada. Rapat Koordinasi dilaksanakan di Kantor Pusat PDAM Jl Prof Dr Moestopo Nomor 2 Surabaya pada hari Rabu, 12 Juni 2024. Rapat dipimpin oleh Nanang Widyatmoko, Direktur Operasi PDAM Surabaya dan Ganindra Adi Cahyono, Manager Utama Regional I PJT I.

Diketahui bahwa penurunan debit air Kali Surabaya saat ini disebabkan oleh mundurnya musim hujan dari bulan Nopember 2023 ke Januari 2024 dan bergesernya titik hujan intensitas tinggi dari hulu ke hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. "Diharapkan intensitas hujan tinggi di daerah Malang, Blitar, dan Tulungagung yang disana ada 7 dari 8 bendungan tahunan yang bisa menampung banyak air, tapi intensitas hujan tinggi malah terjadi di daerah Kediri ke bawah sampai Surabaya. Mulai bulan Januari 2024 sampai dengan saat ini, bendungan Sutami yang menjadi pusat tampungan DAS Brantas memiliki nilai debit inflow (aliran masuk) terendah dalam 5 tahun terakhir", kata Ganindra.

Kecilnya debit air di Kali Surabaya ini menyebabkan tingginya kandungan zat pencemar air baku yang berupa : nitrit, amonia dan organik. Kondisi ini menjadi tantangan berat bagi PDAM Surya Sembada, IPAM Karangpilang dan Ngagel yang didesain untuk mengolah air sungai normal harus siap digunakan mengolah air sungai dengan cemaran.

"Kami akan melakukan berbagai upaya untuk mengolah air baku apapun keadaannya agar bisa menjadi air produksi yang memenuhi secara kuantitas, kontinyuitas, dan kualitas, diantaranya dengan : peningkatan dosis desinfektan hingga 4x lipat, pembubuhan absorben, penggunaan jenis koagulan baru, modifikasi sistem, serta optimalisasi proses produksi dan distribusi”, ujar Nanang Widyatmoko.

Sebagai pengelola DAS Brantas termasuk Kali Surabaya, PJT I juga membantu dengan mengupayakan pengaturan aliran air dan pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan untuk menambah debit pada bendungan tahunan di hulu DAS Brantas.

"Sesuai hasil koordinasi dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), musim kemarau tahun ini kemungkinan akan berlangsung sampai bulan Oktober 2024. Beban berat masih akan kami tanggung sampai 4,5 bulan ke depan. Bagi warga Jawa Timur umumnya dan warga kota Surabaya khususnya, kami mohon bantuan untuk lebih bijak menggunakan air dan tidak membuang kotoran sembarangan ke sungai.", imbuh Nanang.

 

HUMAS PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA

Jumat, 21 Juni 2024